RESENSI NOVEL “JANJI” - AKBAR MAULANA

RESENSI NOVEL “JANJI”

  

 Oleh: Akbar Maulana / XI3

Identitas buku

1. Judul buku : JANJI

2. Penulis : Tere Liye

3. Penerbit : Sabak Grip

4. Tahun terbit : Juli 2021

5. Halaman : 488 halaman

 

 

      Novel ini menceritakan kisah perjalan tiga sekawan yang sangat nakal Bernama Hasan, Baso, dan Kaharudin yang mana mereka bertiga mendapat tugas dari Buya mereka di pesantren untuk mencari seseorang yang Bernama Bahar. Ayah Buya bermimpi bahwa kelak Bahar adalah seseorang yang masuk surga dengan mengendarai kereta emas. Sehingga memuatnya menyesal telah mengusir Bahar dari pesantren karna kenakalannya dulu. Ketiga santri tersebut akhirnya menyanggupi permintaan Buya untuk mencari Bahar karna tergiur dengan tawaran Buya yang memperbolehkan mereka untuk pergi dari pesantren jika mereka berhasil menemukan Bahar. Maka berangaktalah mereka bertiga dengan bekal uang dari Buya dan beberapa dokumen yang bisa membantu perjalanan mereka.

      Saat melakukan perjalanan mereka bertiga mengikuti cara berfikir Bahar yang sama nakalnya dengan mereka. Setiap perjalanan mereka yang berpindah pindah mereka akhirnya telah menuntaskan kisah Bahar dengan baik, di perjalanan mereka yang terakhir mereka bertemu denga Pak Sueb beliau orang yang berada disamping Bahar saat terakhir kali menghembuskan nafas terakhirnya. Pak Sueb sempat bercerita tentang mimpi Bahar yang ternyata sama dengan mimpi Ayah Buya tapi dari versi Bahar, mimpi yang mana ia mengendarai kereta emas untuk menjemput orang-orang yang ia sayangi. Kisah itu selesai, Hasan, Baso, Kaharudin Kembali pulang ke sekolahnya dengan membawa kelapangan hati dan mereka memilih melanjutkan berada di pesantren.

      Keunggulan novel “JANJI”

Novel ini banyak sekali nilai-nilai positif yang dapat diambil, Petuah-petuah hidup di selipkan di setap alur novel ini. Dari setiap latar yang diceritakan dengan detail hingga kita dapat merasakan bagaimana jika kita berada ditempat tersebut. Novel ini menekankan pada setiap pembacanya untuk saling tolong menolong, untuk ikhlas, membantu dan memulikan tetangga, tidak berharap lebih, jujur dan tidak mecuri dan bersedekah. Nilai-nilai relijius bertaburan dalam setiap alur novel ini.

     Kelemahan novel “JANJI”

Nyaris tidak ada kekurangan dalam novel ini. Pembaca yang terpesona dengan alurnya, otomatis akan melupakan sisi kekurangan dalam novel ini. Hanya saja novel ini tidak bisa dibaca dari semua kalangan  karna hal hal yang tidak senonoh dan menjijikkan terutama dalam bab kehidupan di penjara dan di beberapa peristiwa lainnya. Selebihnya novel ini aman-aman saja.

  Kesimpulan

Kisah perjalanan hidup yang tak mudah. Hidup ini berputar layaknya roda kadang bisa dibawah ataupun diatas. Berprilaku positif terhadap lingkungan sekitar dan menamkan prinsip kehidupan yang benar dalam diri kita.

 

Comments